NGANJUK - Kurang dari 20 jam, pelaku pembunuhan terhadap siswi madrasah aliyah yang mayatnya ditemukan tergeletak di tepi sawah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ditangkap polisi. Ironisnya, pelaku pembunuhan ternyata mantan kekasih korban yang juga melaporkan penemuan mayat tersebut ke polisi.
Setelah ditangkap di rumahnya, JS (23), pemuda asal Desa Mabung, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini langsung digelandang oleh petugas ke Mapolres Nganjuk.
Dia menjadi tersangka pembunuhan Ratna Maulia (18), siswi kelas III Madrasah Aliyah Al Hikmah Ngronggot, Nganjuk, yang mayatnya ditemukan tergeletak di tepi sawah Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk, Kamis siang kemarin. (Baca juga: Siswi Madrasah Tewas di Tepi Sawah).
Kepada petugas, Jumat (28/8/2015), tersangka mengaku nekat membunuh korban karena sakit hati korban telah berpacaran dengan laki-laki lain. Menurut tersangka, ia menjemput korban saat pulang dari sekolahnya pada hari Rabu lalu. Oleh tersangka, korban dibawa ke sebuah gudang pembuatan batu bata.
Di tempat tersebut, korban yang masih mengenakan seragam sekolah diperkosa lalu dicekoki dengan minuman yang sudah dicampur potasium. Akibatnya, tak lama kemudian korban tewas dengan mulut berbusa. Pada Rabu malam, tersangka kemudian membuang mayat korban di tepi sawah. Lalu, pada Kamis siang, korban berusaha membuat alibi dengan pura-pura melapor kepada polisi bahwa ada penemuan mayat.
Setelah mayat korban dievakuasi dan dilakukan penyelidikan, pelaku pembunuhan ternyata tersangka sendiri. Kasus tersebut terkuak setelah polisi menyelidiki rekaman komunikasi terakhir dari handphone korban.
Menurut Kapolres Nganjuk AKBP Anwar Nasir, akibat perbuatannya tersebut tersangka akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.