BRIPDA ADRI SNIPER WANITA BRIMOB POLDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Parasnya ayu, dengan perawakan seperti halnya remaja pada umumnya.
Namun jangan salah, ketika senapan laras panjang ia tenteng, baret ,
sarung tangan, seragam dan sepatu dinas ia kenakan, dara kelahiran 24
Oktober 1992 ini pun seperti berubah menjadi sosok yang bisa membuat
gentar para penjahat.
Dialah,
Bripda Adri Chroin Ade Oktami, seorang polisi wanita (Polwan) yang
bertugas di Satuan Brimob Polda D.I.Y sejak September 2011 lalu.
Spesialisasinya pun tidak main-main, Bripda Adri bertugas sebagai
penembak jitu!
Namun ini bukanlah hal yang mudah, cukup banyak perjuangan yang harus ia lalui hingga bisa bergabung bersama dengan Korps Bhayangkara ini. Ia mengisahkan, dirinya ditempa pendidikan selama tujuh bulan di Sekolah Polwan di Ciputat dan tiga bulan di Pusdik Brimob di Watukosek tahun 2011 silam.
Sejak saat itu, ia pun kian terlatih mengoperasikan berbagai jenis senapan laras panjang terutama untuk senapan sniper. Kepiawaiannya ia tunjukan salah satunya ketika perayaan HUT Polwan ke 67 di gedung Trimurti Prambanan, Sleman. Dirinya berhasil menembak sasaran balon yang berjarak kurang lebih 10 meter dan didalamnya terdapat banner bertuliskan Dirgahayu Polwan.
"Saya pernah menggunakan berbagai jenis senjata, dari revolver, SS1 (Senapan Serbu 1), AK 47, US Carabine, dan favorit saya adalah senapan Steyr buatan Austria dengan peluru kaliber 5,56 mm," jelasnya sambil menenteng senjata yang dimaksud.
Layaknya seorang sniper, dengan senjata yang juga digunakan tim wanterror (perlawanan anti terror) Brimob ini, ia dapat menembak sasaran yang berjarak 400 hingga 500 meter. Ia memang memilih steyr atau sering disebut senapan serbu bullpup kaliber 5,56 mm ini sebagai senjata favoritnya.
Menurut dia, senjata ini cocok ditangannya karena ringan, laras yang tidak terlalu panjang, dan pegangannya yang kuat sehingga terhindar dari hentakan keras saat peluru terlontar.
Namun ini bukanlah hal yang mudah, cukup banyak perjuangan yang harus ia lalui hingga bisa bergabung bersama dengan Korps Bhayangkara ini. Ia mengisahkan, dirinya ditempa pendidikan selama tujuh bulan di Sekolah Polwan di Ciputat dan tiga bulan di Pusdik Brimob di Watukosek tahun 2011 silam.
Sejak saat itu, ia pun kian terlatih mengoperasikan berbagai jenis senapan laras panjang terutama untuk senapan sniper. Kepiawaiannya ia tunjukan salah satunya ketika perayaan HUT Polwan ke 67 di gedung Trimurti Prambanan, Sleman. Dirinya berhasil menembak sasaran balon yang berjarak kurang lebih 10 meter dan didalamnya terdapat banner bertuliskan Dirgahayu Polwan.
"Saya pernah menggunakan berbagai jenis senjata, dari revolver, SS1 (Senapan Serbu 1), AK 47, US Carabine, dan favorit saya adalah senapan Steyr buatan Austria dengan peluru kaliber 5,56 mm," jelasnya sambil menenteng senjata yang dimaksud.
Layaknya seorang sniper, dengan senjata yang juga digunakan tim wanterror (perlawanan anti terror) Brimob ini, ia dapat menembak sasaran yang berjarak 400 hingga 500 meter. Ia memang memilih steyr atau sering disebut senapan serbu bullpup kaliber 5,56 mm ini sebagai senjata favoritnya.
Menurut dia, senjata ini cocok ditangannya karena ringan, laras yang tidak terlalu panjang, dan pegangannya yang kuat sehingga terhindar dari hentakan keras saat peluru terlontar.
Sumber [Fb Divisi Humas Polri]